TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan masalah utama keterlambatan pelaksanaan vaksinasi di Bali hingga dua bulan. Menurut dia, persoalan itu terjadi lantaran adanya blokade dari beberapa negara sehingga mempengaruhi proses masuknya stok vaksin ke Indonesia.
“Akibat blokade dari beberapa negara mengakibatkan terlambatnya dua bulan dari rencana awal,” kata Luhut dalam acara Bali Economic and Investment Forum 2021 yang digelar secara virtual, Kamis, 21 April 2021.
Luhut menyebut vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian Bali yang terkontraksi hingga -9,31 persen atau di atas rata-rata nasional. Program vaksinasi memberikan kepercayaan diri bagi pelaku usaha dalam lingkup industri pariwisata untuk kembali melakukan aktivitas ekonomi.
Luhut meminta Kementerian Kesehatan mempercepat penyuntikan vaksin bagi masyarakat dan pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata di Pulau Dewata. Ia berharap kekebalan kelompok atau herd immunity segera tercapai agar pemulihan ekonomi sejalan dengan penanganan Covid-19.
Selain masalah vaksinasi, Luhut menyinggung dua upaya lain untuk memulihkan ekonomi Bali yang selama ini menggantungkan kegiatan perekonomian pada sektor pariwisata. Pertama, pemulihan ekonomi harus sejalan dengan pengendalian wabah Covid-19.
Luhut mengklaim saat ini pengendalian Covid-19 sudah mulai membaik secara nasional. Menurut dia, keberhasilan penanganan dan pengendalian pandemi akan meningkatkan pergerakan wisatawan.